A.
Analisis
Wacana Narasi Informatif pada koran kendari Ekspres Edisi 26 Desember 2008
dengan judul “Wanti-wanti Panwascam”
Karangan narasi
merupakan karangan sebuah cerita atau karangan fiktif yang menyajikan suatu
peristiwa yang benar terjadi dari waktu kewaktu, ditulis secara berurutan yang
memiliki hubungan berkesinambungan (kronologis) yang sesuai dengan tema dan
diambil dari imajinasi seseorang atau pengalaman dalam membuat karangan ini.
Kita sangat diharapkan sekali untuk memilih kata dimana pembaca seolah-olah
dapat merasakan, menggambarkan dan melihat objek yang diturunkan.
Narasi informatif atau
narasi faktual adalah narasi yang berkecenderungan menginformasikan peristiwa
dengan bahasa yang lugas dan konflik tidak terlalu kelihatan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menulis wacana narasi informatif yaitu :
1. Menggunakan
bahasa yang lugas. artinya bahasa yang digunakan mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi
secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga . seperti contoh
pada berita koran dibawah ini, terdapat pada paragraf kedua dengan judul berita
“ wanti-wanti panwascam”
“ ketua Panwas Kota Kendari, Arafat
SE MM, saat memberikan penguatan pengawasan dan intergritas pada kegiatan
Bimbingan Teknik (Bintek) Panwascam, Selasa (13/12) , secara umum menekankan,
dalam menjalankan tugas mengawasi seluruh tahapan Pilkada, Panwascamharus
bersikap profesional dan non partisipan.”
2.
Konfliknya tidak telalu kelihatan.
Artinya, dalam suatu wacana atau berita konflik yang dituliskan tidak begitu
menonjol. Contoh beritanya terdapat pada paragraf keempat.
“Disamping itu, Arafat juga mengingatkan agar
Panwascam tidak melakukan di luar kewenangannya, seperti melegitimasi sesuatu
yang salah atau menandatangani sebuah keputusan penyelenggara pemilihan yang
bertentangan dengan peraturan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar