Minggu, 03 Juni 2012

Wacana Narasi


A.    Analisis Wacana Narasi Informatif pada koran kendari Ekspres Edisi 26 Desember 2008 dengan judul “Wanti-wanti Panwascam”
                   
Karangan narasi merupakan karangan sebuah cerita atau karangan fiktif yang menyajikan suatu peristiwa yang benar terjadi dari waktu kewaktu, ditulis secara berurutan yang memiliki hubungan berkesinambungan (kronologis) yang sesuai dengan tema dan diambil dari imajinasi seseorang atau pengalaman dalam membuat karangan ini. Kita sangat diharapkan sekali untuk memilih kata dimana pembaca seolah-olah dapat merasakan, menggambarkan dan melihat objek yang diturunkan.
Narasi informatif atau narasi faktual adalah narasi yang berkecenderungan menginformasikan peristiwa dengan bahasa yang lugas dan konflik tidak terlalu kelihatan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis wacana narasi informatif yaitu :
1.      Menggunakan bahasa yang lugas. artinya bahasa yang digunakan  mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga . seperti contoh pada berita koran dibawah ini, terdapat pada paragraf kedua dengan judul berita “ wanti-wanti panwascam”
“ ketua Panwas Kota Kendari, Arafat SE MM, saat memberikan penguatan pengawasan dan intergritas pada kegiatan Bimbingan Teknik (Bintek) Panwascam, Selasa (13/12) , secara umum menekankan, dalam menjalankan tugas mengawasi seluruh tahapan Pilkada, Panwascamharus bersikap profesional dan non partisipan.”
2.      Konfliknya tidak telalu kelihatan. Artinya, dalam suatu wacana atau berita konflik yang dituliskan tidak begitu menonjol. Contoh beritanya terdapat pada paragraf keempat.

Disamping itu, Arafat juga mengingatkan agar Panwascam tidak melakukan di luar kewenangannya, seperti melegitimasi sesuatu yang salah atau menandatangani sebuah keputusan penyelenggara pemilihan yang bertentangan dengan peraturan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar